Aku
suka. Suka sekali pada perubahan dari yang sekecil-kecilnya, sampai yang
sebesar-besarnya. Subhanallah, kesyukuranku atas secuil nikmat Allah yang satu
itu saja sering juga sulit untuk di ingat dan selalu disyukuri. Aku mensyukuri
kedinamisan keadaan ini, sungguh. Yah, alam itu berubah.
Aku
bersyukur ketika marah tersulut, jiwa ini berangsur dengan cepatnya untuk
menyadarkan diri, akal dengan cepatnya memutar mutar memori yang cocok untuk
meredakan letupan emosi. Entah bagaimana, dia bisa saja dengan cepat
mengeluarkan data yang cocok untuk itu.
Ajaibnya,
hati sigap pula mengomando seluruh jasad ini, menyentak lidah ini untuk ber“kalimat”.
Walau perjuangannya sering terbilang berat sehingga tidak jarang mengambil
beberapa waktu untuk berhasil. Kadang ia berhasil sebelum hal yang tidak
diinginkannya terjadi, sering pula ketika telah terlanjur terjadi, dia datang.
Dan itu, walaupun tidak maksimal, tapi bisa dikatakan tetap berhasil.