Kamis, November 12, 2009

percik-percik hujan

akhirnya ku mengerti, mengapa kita memiliki pendapat yang berbeda terhadap sesuatu, yang bukan hanya karena berbeda persepsi namun ada satu alasan lagi agaknya, -walau ini bukanlah baku, hanya hasil asumsiku saja- adalah karena ternyata kita juga memiliki perbedaan defenisi terhadap sesuatu. apa defenisimu tentang bahagia? sudahkah kau tempuh jalan kesana? dan telahkah sedikit-sedikit kau rasakan manisnya?

kU aKAN benderang,,,



tahukah dirimu, konsekwensi dari sebuah keputusan, apalagi yang menurutmu keputusan besar?
adalah, komitmen yang diuji.
jungkir balik, panas dingin, tawa tangis kau fikirkan, malam siang tak kau rasa, demi sebuah keputusan... dan ketika ia terputuskan, apa kau fikir kau kan tenang-tenang saja menjalani rencanamu itu???
adalah tidak. komitmen mu kan diuji.
setabah apa, sekuat apa, seyakin apa.

jika keputusan itu adalah semata-mata karena mengharap ridhaNya... yakinlah saja, bahwa onak-onak yang muncul adalah was-was dari syaithan yang kan melemahkan komitmenmu

jika ternyata keputusan yang kau anggap terbaik itu, ternyata tidaklah sesuai dengan taufiqNya,, maka mohon ampunlah padaNya, dan biarlah diri dididik untuk sabar dan dewasa, biarlah air mata mengalir tanda diri kembali pulang padaNya...dan tunggu lah janjiNya dengan penuh ridha..

ketika aral tak henti menyapa, bersyukurlah ternyata Allah tak membiarkanmu berlama-lama memiliki status hamba yang sekarang, dan Allah ingin kau tetap meningkat dan meningkat, hingga makin dekat denganNya....
dan tumpahkan lah rindumu kala itu,,

karena itu yang membuat kekasihnya yakin, ketika meniti jalan yang menyita keringat dan airmata ridha,,ada sambutan wajah Nya yang maha Rahman dan Rahim di akhir perjalanan...

dan ingatkah kau, pesan dan pak Mario?
bahwa ada tiga tujuan Allah menguji hamba :
* untuk introspeksi diri
* untuk memperkuat diri
* untuk memperutuh penyerahan diri padaNya