Rabu, Mei 29, 2013

Hati-Qalb-Bolak-balik

Aku suka. Suka sekali pada perubahan dari yang sekecil-kecilnya, sampai yang sebesar-besarnya. Subhanallah, kesyukuranku atas secuil nikmat Allah yang satu itu saja sering juga sulit untuk di ingat dan selalu disyukuri. Aku mensyukuri kedinamisan keadaan ini, sungguh. Yah, alam itu berubah.

Aku bersyukur ketika marah tersulut, jiwa ini berangsur dengan cepatnya untuk menyadarkan diri, akal dengan cepatnya memutar mutar memori yang cocok untuk meredakan letupan emosi. Entah bagaimana, dia bisa saja dengan cepat mengeluarkan data yang cocok untuk itu.

Ajaibnya, hati sigap pula mengomando seluruh jasad ini, menyentak lidah ini untuk ber“kalimat”. Walau perjuangannya sering terbilang berat sehingga tidak jarang mengambil beberapa waktu untuk berhasil. Kadang ia berhasil sebelum hal yang tidak diinginkannya terjadi, sering pula ketika telah terlanjur terjadi, dia datang. Dan itu, walaupun tidak maksimal, tapi bisa dikatakan tetap berhasil.

Aku Ingin Kembali

Aku ingin kembali…
Mengecap pedih, 
buncah, 
hangat,
dan mengair matanya diri ketika menahan amarah


Melukis kata indah, 
berpacu dengan waktu saat titik-titik peluh terakhir perjuangan, 
dan menjadi pemenang


Aku ingin kembali…
Bermusuhan buyut dengan buruk sangka, 
mengusir indah bisik-bisik si murka syetan, 
menjauhkannya dari pandangan


Aku ingin kembali…
Menguat ayun langkah, 
menyingkir batu yang kian membongkah pongah, 
menyibak tirai kelam yang kerap menghalang cahaya terang dihadapan


Aku ingin kembali…
kepadaMu…
satu padaMu…