Minggu, Maret 30, 2008

4ku rindu persaudaraan kita

bila ingat kembali, janji persahabatan kita


takkan mau berpisah, karena ini


pertengkaran kecil kemarin


cukup jadi lembaran hikmah


karna aku, ingin tetap (jadi) sahabatmu


(Edcoustic)




"Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi" , kata Peterpan


sungguh sangat rugi jika kulalui saja hari biru ini dengan rasa benci dan penuh prasangka negatif. Allah,, apa yang terjadi dengan persahabatan kami. semua hampa, semua sepi, semua terasa jauh,,,,


saat ku palingkan muka kepada seseorang yang selama ini mengisi hariku,


mengaliri cawan hati ketika gersang,


suara kepercayaan hati.


sungguh kejam aku,


sungguh sangat tak dewasa,


ku akui itu.




tapi.... karena kau memang saudaraku...


berapa kalipun aku membuatmu kecewa,


berapa sakitpun aku melukai perasaanmu,


kau tetap teguh berdiri disampingku sebagai sahabat.


Allah masih sayang padaku dengan mengaruniakan orang-orang sepertimu, sahabatku...




jabat selalu tangan ini dengan penuh kehangatan dan keikhlasan,


meski terkadang balasannya bukan keihklasan pula


sentak terus hati ini dengan ingatan-ingatan,


agarku bisa pula menjadi seorang sahabat sepertimu,


di matamu




Selasa, Maret 18, 2008

aku, arai, ikal, dan lintang

ini bukan untuk menyesali nasib. ini adalah dunia fantasiku.walaupun aku tidak ditakdirkan Allah jadi anak belitong angkatan Andre Hirata, jadi murid bu Muslimah, atau jadi anggota laskar pelangi, setidaknya allah punya cara lain untuk memberikan karunianya untuk aku senantiasa kuat dalam menatap masa depan. adalah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor, beberapa karya spektakuler yang menjadi kontribusi dalam membangun diriku. betapa tidak, dengan sebuah tekad untuk ilmu pengetahuan, seorang Lintang sanggup untuk mengayuh sepeda 30 kilometer setiap hari, untuk menimba ilmu di sekolah yang merangkap sebagai kandang kambing di malam harinya. seorang Arai yang mampu bermimpi dari nun pedalaman Belitong, bisa mencapai altar suci almamater Sorbonne. dan seorang Ikal, yang mengaku sebagai korban ketangguhan kawan-kawannya dalam memperjuangkan masa depan, juga ikut memjadi bukti sejarah bahwa jika punya mimpi, kita pasti bisa mencapainya.
melalui blog sederhana ini, izinkanlah saya menjadi temanmu Ikal, Arai dan Lintang, yang jika semangat ini mengendur, aku kan merasa malu dan yakin kalian pasti akan menertawaiku, salam kenal, sobat ku...
"jangan pernah mendahului nasib" arai
"aku ingin mendaki tantangan" ikal


Kamis, Maret 13, 2008

Hanya Dua Kata

kejadiannya 2 hari yang lalu, kan aku dipinjamkan 2 kaset sama ni Ria, kaset nasyid. aku gak nge request kaset tertentu sih, cuma pokoke niRia mau minjamin aku kaset yang judulnya nasyid, terserah munsyidnya siapa. dan jadilah 2 hari yang lalu tu kasetnya dah di tangan. ni Ria ngasihnya di kampus,; satu kaset Edcoustic, satunya lagi kaset Rafly, solo album. dua-duanya asing bagiku. tapi kata teman-teman Edcoustic bagus. lama-lama, aku mikir juga, di asrama aku ga punya tape, trus diapain nih kaset? aku minjamnya dah beberapa minggu sebelumnya sewaktu masih dirumah ngabisin liburan, but, ya sutra lah,,, kan bisa akhir pekan di puter di rumah,
untuk ngilangin kekecewaan, aku pamerin aja kaset2 tu sama teh Ani. dan tahukah Bro...? ketika dia lihat kasetnya Rafliy...
eng ing eng....
seketika suasana berubah, teh ani langsung jingkrak2 ga tau aturan, kaya orang keinjak kecoa. dalam hitungan detik, aku mendapatkan alasannya : Rupanya si Rafly, salah satu idola teh Ani, apalagi dengan lagu Yatim yang dibawakan. aku langsung putar otak, apa istimewanya? rupanya lagi, dalam hitungan menit, aku dapat jawabannya, : lagunya si Rafly populer waktu Tsunami di Aceh, and kata teh ani lagunya sering di putar sebagai background berita2 tentang korban tsunami yang meninggal, sudah agak mengerucut sekarang. pikiranku mulai menemuai titik terang tentang lagu itu. aku ingat, ada satu lagu aceh yang menyayat-nyayat, namun aku ga tau apa maksud nya.
dan.... demi menghilangkan ke-lola-anku, teh ani yang biasanya jaim ngeluarin suara untuk nyanyi, bela-belain menguntaikan nada-nada lagu itu,(kebetulan ada teks Acehnya,,
dan... "OoooOooo lagu itu ya Teh", aku langsung connect, ekspresi kekagumanku terhadap tu lagu tambah membuat teh ani blingsatan (aku ketawa-ketawa sambil megang perut dia bikin). dan seolah-olah aku ini Rafly, teh ani ngotot nyuruh aku nyanyiin lagu itu buat dia.(untuk bro ketahui, suaraku lumayan kerenlah kalo nyanyi, he he) tapi yang namanya bahasa aceh tetep ga bisa memuaskan teh Ani, . dengan kekuatan agresif yang volume nya sama dengan sebelumnya, beliau langsung ngabur nyari adek asrama yang punya tape,, "pokoknya Harus denger malam ini!!!!" dekrit beliau segera membahana, ,, aku makin geleng-geleng kepala, ketemu ma kasetnya ja ekspresinya dah setengah mati, gimana ketemu orang nya!!>?
sambil terus nahan ketawa aku ngelirik jam, wadau!! jam stengah dua belas malam, fren!!! gila gak tuh? kaya lagi ngidam aja.
akhirnya dengan senyum puas dan bangga, teh ani kekamar di temani tape recorder Pera. tapi, perjuangan masih berlanjut, teh ani ga bisa ngoperasikannya, kayak orang lagi jatuh cinta, semuanya bikin dia buta. aku yang berlagak pahlawan turun tangan. dan..... ini klimaks dari kemaniak-an teteh, ternyata, beliau naruh tapenya kebalik!!! pantesan ga ada box kaset plus tonbol ini itunya!!!! yang seharusnya ngadap dinding, de adepin ke pemirsa..... oalah... ga mudeng!!! aku gak sanggup lagi,,, tawaku muntah bagai lumpur porong,,,, dan bagian yang paling paradoks dari kejadian semalam itu adalah ternyata tapenya si Pera gak bisa lagi, dah rusak, jadilah kami berdua mematung saja tape yang berisi kaset itu,,, dan yang paling menjiwai sebagai patung adalah teh Ani,,, Kesiaaannn.... deh!

Rabu, Maret 05, 2008

Apa kabar sahabatku... ?

sahabat sejatiku
hilangkah dari ingatanmu
dihari kita saling berbagi

dengan kocak sejuta mimpi
kaupun datang menghampiriku
kuperlihatkan
semua hartaku

kita slalu berpendapat
kita ini yang terhebat
kesombongan dimasa muda yang indah
aku raja kaupun raja
aku hitan kaupun hitam
arti teman lebih dari sekedar materi

genggam tanganku jangan pernah lepaskan
bilaku mulai lelah, lelah dan tak bersinar
remas sayapku jangan pernah lepaskan
bilaku ingin terbang, terbang meninggalkanmu

aku slalu membanggakanmu
kaupun slalu menyanjungku
aku dan kamu darah abadi
demi bermain bersama,
kita duakan sgalanya
merdeka kita, kita merdeka

tak pernah kita pikirkan akhir perjalanan ini
tak pernah kita pikirkan ujung perjalanan ini
dan tak usah kita pikirkan akhir perjalanan ini.....
(sheila on7)