Selasa, Agustus 28, 2007

Segumpal Darah Itu Bernama hati

pernah gak ketika kamu tersenyum kepada orang lain, hatimu seolah menjulurkan lidah?

pernah gak ketika kamu tertawa, hatimu menjerit pilu?

atau ketika ingin sekali marah pada orang yang membuat kesal, tapi kamu hanya bisa menyunggingkan sekecut senyuman?

pasti jawabannya adalah Ya,

adalah suatu hal yang sangat bertolak belakang bukan,,,ketika perbuatan ke kanan, hati bisa membelok ke kiri, begitu pula sebaliknya.
subhanallah,,allah mengaruniakan hati dan perbuatan yang keduanya bekerja secara paralel, namun keduanya juga bisa seirama dalam waktu yang sama.

dalam beberapa minggu ini, saya jadi suka merenung memikirkan hal ini, mencari sebab/alasan/hikmah Allah mengaruniakan kita perbuatan, hati, sekaligus juga akal fikiran. ya, akal fikiran juga cenderung bekerja kontras dengan perbuatan kita. mari kita lihat, terkadang akal/ ilmu kita mengetahui bahwa suatu perbuatan salah, hati juga seirama, namun tak tau alasan, jasad kita terap melakukannya, sedang hati dan akal tidak punya daya apa-apa untuk mencegahnya.

jawaban sederhana sudah ditemukan, baru menurut persepsi saya. menurut saya, hal itu adalah satu bukti bentuk kemanusiaan manusia. manusia secara fitrah telah ditempatkan Allah pada agama yang lurus, "Diinillahi Haniifa". dari lahir mereka telah di"set" untuk suci, melakukan hal yang baik, sesuai tuntunan fitrahnya. namun, kesucian itu ketika baligh harus ia perjuangkan. pengujinya adalah tiga hal tadi; hati, fikiran dan perbuatan. bagaimana dia sukses mengelola dan mengarahkan alat-alat paralel itu menuju satu tujuan, yaitu Mardhatillah. kekuatan pengaruh para penguji ini juga tergantung pada sejauh mana bekal ilmu yang iya miliki, pengalaman yang pernah dialami, meskipun terkadang hal ini tidak baku.

aku sangat terinspirasi sekali membahas hal ini setelah "tragedi 2i Juni", betapa bersyukurnya aku punya hati tersembunyi untuk bisa menyembunyikan perasaan yang sebenarnya saat itu. bayangkan, jika kita tidak punya hati sama sekali, dan apa yang terasa bisa langsung spontan keluar. wah................. kacau banget, yang kacau ada, yang baiknya juga ada,,,,

yang jelas, aku bersyukur banget punya hati ini, punya fikiran yang diselimuti ilmu Mu ya Allah, namun terkadang mereka belum berdaya untuk mengendalikan yang belum sesuai dengan ridhaMu. However, inilash medan jihadku,,,,,

Tidak ada komentar: