Selasa, Desember 15, 2009

Dan Allah pun pasti menepati janji

dulu, ku terbiasa tersenyum tenang walau hati ini menangis.
tapi ternyata, itu tak selamanya baik. tak selamanya benar.
tenang, diam, dengan alasan menghindari api ternyata tak selamanya benar.
justru dia memunculkan api yang langsung menohok ulu hati, dan gawatnya, sulit terpadam saking jauh dan mengakar sumbernya.

justru keterusterangan dengan niat tulus kan menitikkan gerimis-gerimis yang kan mengguyur gersang dinding jiwa, meski perlahan, meski butuh waktu.

tak hanya satu jiwa, namun jiwa-jiwa lain yang berhubungan dengan kegersangan itu.

justru dengan keterbukaan tulus kan menyingkap jawaban atas ribuan kemengapaan yang selama ini terbungkam rapat di satu ruang keangkuhan.

justru harapan-harapan harus disampaikan agar semuanya jelas da bisa ditanggapi dengan bijak, dan apapun keputusannya nanti, kaki ini kan teguh menjalani

memang doa harus diserta ikhtiar

AlhamduliLlah,,, Kau buka lagi, kau curah lagi satu hikmah ya Rabb...
tarbiyahi terus jiwa-jiwa kami...

dan ku pun tersenyum tenang walau hati ini tertawa

Tidak ada komentar: